Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Waktu yang salah

Ingatkah dengan aku? aku yang dulu takut membuka lembaran yang baru lembaran dengan perasaan yang tak menentu Ingatkah dengan aku? aku yang dulu memutuskan untuk pergi bukan untuk menghindar, melainkan untuk menyiapkan hati Imajinasi membawaku pergi menaiki kereta Kereta dengan tujuan kebahagiaan Berangkat dari rasa kepercayaan Melalui rel kesetiaan Dengan waktu tempuh secepat kenyamanan Selama aku pergi Bukan perasaan yang hilang Melainkan keraguan yang selalu datang Keraguan atas hati yang harus dipastikan Antara kembali menunggu atau memulai yang baru Apakah sekarang waktu yang tepat untuk memastikan hati? Antara haadir sebagai pelangi atau hadir sebagai pagi?

Butuh

Aku tak mau jadi tempat singgah yang membuatmu betah. Sebab betah bisa berpindah, bisa saja berubah. Aku ingin jadi rumah yang paling kau butuh. Karena butuh akan selalu tahu kemana seharusnya ia berlabu.  Ditemukan  Bogor, 22 Juli 2019

Allah Baik

Bismillah.. Assalamualaikum! Mungkin di judul ini  jatohnya bakal curhat.. hihi maapin ya Pertama selamat buat temenku semuanya so proud parah! Bangga bgt sama apa yang kalian dapet hari ini! UI, ITB, UGM, UNPAD, huaaaa alhamdulillah hasil begadang, waktu, dan keringat kalian bener2 terbayarkan sama web ltmpt sore ini. Sekali lg selamat!!! Aku senengggg xixi tazkia ke Jepang, dinda sama pavita di ITB,putri sama hudi Unpad, bayu di UGM terus temen2 inten aku jg pada lolos hwaaa so proud! Bagaimana dengan aku? Alhamdulillah kali ini aku dikasih semangat, bukan selamat kaya tahun lalu. Sedih? Iya, tp insyaAllah ikhlas karna mulai keluar dari UPN dan milih jalan ini pun niat awalnya sudah ikhlas buat ngulang dari awal lagi, alhamdulillah ga seterpuruk yang aku bayangin. Oh ya, hari ini aku juga gagal beasiswa, minggu kemarin aku gagal lagi STAN, hihi paragraf ini beda ya sama yang pertama, banyak gagal nya, di hitung2 aku udah 12x penolakan ternyata hihi. Aku harap untuk di...

Temaram

Rindu ini mengggema sampai di ujung luka Kau yang bertabur sinar hanya membias dalam imaji Engkau pencuri hati tanpa pernah sadari Aku dipeluk nanar, tiada bergeming, usah peduli Aku sadar siapa diriku yang tidak mungkin menggapaimu Kau terlalu indah untuk jadi kenyataan Namun bila ada sedikit ruang hati 'tuk kusinggahi Takkan pernah aku sakiti Tetaplah bersinar di langit milikku Terangi temaram meski tak berbalas Tetaplah bersinar meski tak berbalas

Sejak Kapan?

Aku menulis ini bukan berarti aku seperti ini, aku hanya menulis, hanya menulis apa yg ingin aku tulis. Ketika suatu hari aku melihat sorot matamu tidak seteduh dulu, kamu melihat mereka tapi tidak benar-benar menatapnya. Kamu hanya memandang ke arah mereka dengan sorot mata kosong seolah tanpa kehidupan. Aku mendengar suaramu tidak seceria dulu, kamu hanya menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang aku lontarkan tanpa balas bertanya kembali atau sekedar memulai perbincangan. Kamu berbicara tapi tidak benar-benar ingin mengucapkannya, kamu hanya berucap utk memanipulasi keadaan. Aku membaca pesan singkatmu. Kamu hanya mengetik seadanya, seperlunya saja. Aku melihat ekspresi wajahmu yg biasa-biasa saja saat aku heboh bercerita, kamu tidak sepenuhnya menyimak apa yg aku ceritakan. Kamu hanya pura-pura ingin mendengarnya. Sejak kapan kita secanggung ini?